Sunday, March 16, 2014

Liquid Diet, Ampuh Untuk Turunkan Berat Badan Namun Berbahaya!



Sedang menjalani program diet penurunan berat badan? Diet seperti apa yang Anda terapkan? Beberapa wanita yang ingin memiliki tubuh ramping biasanya mencoba berbagai macam pilihan diet. Salah satu diet penurunan berat badan yang pernah menjadi tren adalah liquid diet atau hanya mengonsumsi sayuran dan buah dalam bentuk smoothies tanpa makanan padat.

Sayangnya diet ini ternyata tidak disarankan untuk menurunkan berat badan. Menurut pakar diet Emilia E. Achmadi MS. RD., liquid diet sebenarnya diterapkan untuk orang yang sakit bukan untuk wanita sehat. Bahkan orang yang sakit pun tidak akan diberikan makanan berupa cairan atau hanya dijus tanpa dikombinasi makanan solid jika kondisinya masih bisa menelan serta memproses makanan padat.

"Liquid diet awalnya hanya diberikan kepada orang-orang yang sakit, ini pun sakitnya parah, di mana dia tidak bisa mengalami proses pencernaan yang benar di lambung. Di rumah sakit, orang-orang yang sakit tidak terlalu parah dianjurkan makan makanan solid bukan liquid, apalagi orang sehat. Ini salah satu tren yang menurut saya salah," tutur Emilia kepada Wolipop di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2014).

Emilia menjelaskan, saat melakukan liquid diet berarti Anda hanya mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan tidak dikombinasi dengan makanan lembut atau solid. Bila cairan ini terlalu banyak maka rasio antara volume dan energi berkurang yang membuat seseorang kekurangan gizi.

Mungkin satu atau dua hari tidak kelihatan dampaknya, namun bila dilakukan dalam jangka panjang bisa membuat daya tahan tubuh melemah. Bila sudah seperti itu maka rentan terhadap penyakit. Selain penyakit, ternyata proses mengunyah juga penting karena enzim pertama dirilis dalam rongga mulut.

Kalau hanya mengonsumsi makanan dalam bentuk liquid tentu tidak melewati proses mengunyah karena cairan langsung masuk ke dalam tubuh. Ludah pun diproduksi kalau Anda mengunyah dan di dalam air liur juga terjadi proses pencernaan karbohidrat. Jadi karbohidrat dipecah-pecah hingga mudah dicerna dalam tubuh. Karbohidrat yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk gula tapi lebih kompleks.

"Sebagian besar karbohidrat yang saya bicarakan adalah karbohidrat yang sifatnya kompleks. Kalau kita lihat bentuk kimianya adalah gugusan antara gula dengan gula atau glukosa dengan glukosa atau bentuk karbohidrat yang berbeda dalam jumlah yang panjang. Makanya harus di-break down supaya bisa diserap dalam tubuh kita. Kalau kita tidak melakukan proses mengunyah berarti proses ini tidak terjadi," ujar wanita 44 tahun itu.

Wanita lulusan Oklahoma State University, Amerika Serikat, itu pun mengatakan bahwa sebenarnya orang yang memilih liquid diet untuk menurunkan berat badan termasuk tipe pemalas yang senang menggunakan cara instan. Padahal cara instan tersebut membawa dampak negatif terhadap tubuh Anda.

Liquid diet termasuk cara yang instan karena berat badan akan cepat turun dengan pola makan ini. Emilia sedikit menambahkan, orang yang menjalani liquid diet merasa cepat kenyang padahal energi dari asupan makanan yang dikonsumsi belum tercukupi. Jika terus menerus dilakukan maka berdampak pada kesehatan orang tersebut.

"Kalau dalam bentuk cairan kita akan lebih cepat kenyang tapi energi yang masuk belum cukup, itu kalau liquid diet dilakukan terlalu lama cenderung asupan gizi berkurang. Tubuh kita kan pada dasarnya sebuah mesin kalau tidak dikasih bahan bakar yang mencukupi kita akan mendapatkan dampak negatifnya," tutupnya.

0 comments:

Post a Comment

 
SerbaAda.Com! Blogger Template by Ipietoon Blogger Template